Bagaimana cara mengontrol konsumsi air secara wajar di pabrik pencampuran aspal
Produk
Aplikasi
Kasus
Dukungan Pelanggan
Blog
Posisi kamu: Rumah > Blog > Blog Industri
Bagaimana cara mengontrol konsumsi air secara wajar di pabrik pencampuran aspal
Waktu Rilis:2024-10-25
Membaca:
Membagikan:
Saat digunakan Asphalt Mixing Plant, bagaimana cara mengontrol konsumsi air, biar redaksi mengajak Anda memahaminya bersama!
Stasiun pencampur beton mirip dengan pabrik pencampur aspal. Keduanya adalah peralatan profesional untuk bahan konstruksi. Untuk menjamin mutu beton yang dihasilkan memenuhi standar, tidak hanya rasio bahan baku yang harus diperhatikan, konsumsi air beton juga harus diatur secara wajar.
Bagaimana memilih lokasi pembangunan pabrik pencampuran aspal_2Bagaimana memilih lokasi pembangunan pabrik pencampuran aspal_2
Ketika pabrik pencampur beton memproduksi beton, ia perlu menggunakan banyak bahan mentah dan agregat. Jika proporsional, konsumsi air juga harus diperhatikan dengan serius. Praktek telah membuktikan bahwa konsumsi air yang lebih sedikit akan mempengaruhi kekuatan beton, namun konsumsi air yang lebih banyak akan mengurangi keawetan beton.
Mengenai konsumsi air selama pengoperasian pabrik pencampuran beton, pertama-tama kita harus menguji secara ketat sifat-sifat masing-masing material untuk mengendalikan faktor-faktor di atas guna mengurangi konsumsi air. Misalnya, pabrik pencampur aspal dapat secara efektif mengurangi konsumsi air dengan menggunakan bahan semen dalam jumlah besar untuk meningkatkan kemampuan kerja.
Atau Anda dapat menambah jumlah bahan tambahan di pabrik pencampuran beton, atau menggunakan bahan tambahan dengan efisiensi tinggi dan pengurang air yang tinggi, serta memilih bahan tambahan dan jenis semen dengan kemampuan beradaptasi yang lebih baik. Tingkatkan gradasi pasir dan kerikil, temukan gradasi pasir dan kerikil yang ideal untuk setiap rasio campuran guna meningkatkan kemampuan kerja, sehingga mengurangi konsumsi air.
Usahakan untuk berkomunikasi dengan pihak konstruksi pabrik pencampuran beton, dan lebih banyak bekerja sama dengan tenaga teknis pihak konstruksi untuk menghindari kemerosotan yang berlebihan. Perlu disadari dengan benar bahwa semakin besar slump maka akan semakin mudah pemompaannya, namun kemampuan kerja dan jumlah batu pecah harus disesuaikan.
Biasanya konsumsi air produksi aktual pabrik pencampuran beton akan sangat berbeda dengan konsumsi air campuran percobaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan secara ketat bahan-bahan yang lebih baik atau mendekati kadar campuran percobaan agar mutu beton yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan.